Geeks Invasion edisi pertama berhasil terlaksana Minggu (14/05) lalu. Acara besutan brand kenamaan Maternal Disaster tersebut memilih IFI Bandung sebagai venue tubruk-menubruk muda mudi hari itu. Dalam pelaksanaannya, Geeks Invasion turut mengajak beberapa band punk lokal sebagai penampil. Mulai dari unit punk kebanggaan warga Bandung yaitu Dongker dan Saturday Night Karaoke, trio powerslide asal Jakarta, The Rang-Rangs, hingga kuartet 70s punk dari kota hujan, The Jansen, bergantian mengisi panggung setinggi mata kaki tersebut (baca: stage diving-able).
Acara dibuka dengan penampilan Dongker yang langsung menggebrak stage dengan meng-cover "Paranoid" milik Black Sabbath. Selain membawakan beberapa lagu hits mereka seperti "Bertaruh Pada Api" dan "Merusak Kesenangan", penonton juga diajak bernyanyi sekaligus crowd surfing sejak intro "Sepenggal Sadar" dimainkan.
Melihat antusiasme penonton yang masif, sepertinya warga Bandung telah merindukan kehadiran Arno, Delpi, dkk di tanah kelahiran band tersebut. Absennya mereka di panggung-panggung kota sejak bulan Februari buntut dari konflik eksternal dari salah satu anggota band itu membuat sebagian penggemar hampa. Namun, kembalinya Dongker dalam Geeks Invasion ini berhasil mengobati kerinduan penggemar akan aksi panggung mereka yang ugal-ugalan bin sruntulan.
Selesai Dongker beraksi, kini giliran trio punk rock The Rang-Rangs yang mengambil alih panggung. Band yang digawangi oleh saudara kembar Mika dan Miko Tobing tersebut mampu membuat penonton riuh lewat bisikan distorsi gitar dan hantaman drum yang enerjik. The Rang-Rangs mengawali aksinya dengan lagu "Senangnya Disapa Dirimu" lalu dilanjut "Aku Suka T-Shirt Dan Dirimu" yang keduanya memiliki kesamaan sifat lirik yang gamblang.
Mika Tobing bersama The Rang-Rangs juga sempat mengungkapkan perasaan leganya atas penantian panjang selama 4 tahun untuk kembali manggung di Kota Kembang ini. Energi total yang dibawa The Rang-Rangs juga menular pada crowd yang juga semakin bergelora. Terbukti saat lagu "Kau Kobam" dimainkan, wajah saya terhantam kaki penonton lain saat tengah melakukan stage dive. Suatu hal yang lumrah jika kalian menghadiri konser musik punk, namun insiden tersebut lumayan membuat pelipis saya memar untuk beberapa hari, haha.
Saturday Night Karaoke jadi band selanjutnya yang tampil pada malam itu. Kelompok punk yang terbentuk di tahun 2008 itu membuka set dengan lagu "Lamar" yang kemudian disusul dengan beberapa lagu dari album Professional Goofballs (2018) seperti "Midnight Madness" dan "Bertemu". Pada kesempatan ini juga SNK membawakan sepasang materi anyarnya berjudul "...Abnormal? Abnormal!!!" yang dirilis (14/04) lalu, serta satu lagu lain yang belum dirilis sebelumnya dan masih dirahasiakan judulnya. Prabu Pramayougha selaku vokalis juga mengakui lagu-lagu tersebut akan menjadi single pembuka untuk mini album yang dijadwalkan rilis di akhir 2023 mendatang.
Celotehan kocak Prabu saat jeda antar lagu mengundang gelak tawa banyak penonton yang hadir malam itu. Puncaknya saat ia memainkan lagu "Kill Bill" milik SZA yang kemudian disambut dengan suara berat penonton sehingga membuat mereka kehilangan identitas sangarnya. Vokalis yang mengakui dirinya wota tersebut juga menyatakan kecintaannya pada musik pop, oleh karena itu unsur musik punk yang diciptakan SNK cenderung ngepop dan catchy.
Sampai di penghujung acara, semua yang hadir di IFI Bandung saat itu bersiap-siap untuk menyaksikan sang headliner, The Jansen. Penonton tak henti-hentinya diajak bersenandung bersama sejak lagu pertama yaitu "Mereguk Anti Depresan" dikumandangkan. Saya sangat menikmati berada di tengah-tengah crowd saat itu, pasalnya kami tidak hanya bersesakan karena crowd surfing, namun seisi ruangan seketika berubah menjadi paduan suara ketika "Kau Pemeran Utama Di Sebuah Opera" digaungkan.
Band beraliran 70s punk tersebut juga berkesempatan membawakan dua lagu baru di album three-way split-nya bersama LoOn dan The Carolines bertajuk Flowery Melancholia (2023). Serta satu lagu barunya yang belum dirilis berjudul "Berkelana Dalam Ruang Dan Mimpi".
Acara ditutup dengan penampilan seluruh perwakilan personel pengisi acara yang membawakan lagu "Blietzkrieg Pop" milik pionir musik punk yaitu Ramones. Prabu dari Saturday Night Karaoke mengambil alih posisi drum, Delpi dari Dongker pada gitar, Mika Tobing dari The Rang-Rangs pada bass gitar. Hal ini sontak membuat penonton yang sebelumnya keluar ruangan setelah The Jansen selesai manggung, kembali masuk untuk menyaksikan penampilan encore tersebut. Panggung pun dibanjiri penonton yang berlomba-lomba naik ke atas untuk bernyanyi bersama para penampil acara.
Merupakan kali pertama saya menghadiri gigs punk di Bandung dan memberikan saya beberapa pengalaman yang luar biasa. Walaupun dengan banyak kekurangan seperti sistem keamanan yang kurang ketat, suhu ruangan yang terbilang panas, dan tata cahaya panggung yang kurang memuaskan, namun Geeks Invasion berhasil membuat saya terkesan dengan penampilan dari masing-masing pengisi acara yang totalitas.
Selain aksi band penampil yang memukau, suasana crowd yang nyaman juga menjadi nilai plus untuk saya. Hingar bingar musik yang dimainkan oleh band pengisi yang identik dengan hantaman badan dan stage dive, semua berjalan aman tanpa ada yang terluka serius sejauh pengamatan saya. Penonton yang merebut mikrofon secara spontan juga tidak terlalu lama berdiam di atas panggung sehingga cukup memberikan kenyamanan bagi penonton lain yang menikmatinya dengan seksama di bawah.
Berhasil terlaksananya acara ini membuat saya berharap ke depannya Geeks Invasion bisa mengadakan tur di berbagai kota di Indonesia bahkan mungkin dengan band penampil yang lebih bervariasi. Namun tidak menghilangkan esensi keeksklusifan acara punk pada umumnya.
0 Komentar